Cerita Alergi Ken




Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Memasuki usia 3 bulan kulit Ken sering muncul merah merah dan sepertinya gatal (karena Ken belom bisa bilang kalo memang gatal). Kemerahan pada kulit diawali pada area wajah yaitu pipi, leher, tangan hingga punggung. Awalnya saya pikir kemerahan pada kulit ini hanya karena terkena ASI. Memang banyak artikel yang menyebutkan bahwa ASI memang terkadang membuat kulit bayi merah apabila terkena kulit dan tidak langsung dibersihkan.

Pertama kali saya bawa ke DSA indikasi pertama adalah eksim atopik atau dermatitis atopik (eczema) yaitu kondisi kulit kronis yang menyebabkan serangan gatal-gatal dan kemudian menghilang untuk beberapa waktu. Dermatitis atopik membuat kulit menjadi meradang, gatal, kering dan pecah-pecah. Bagian kulit kering tersebut dapat muncul di kulit kepala, dahi dan wajah.

Dermatitis atopik ini resikonya lebih tinggi pada anak yang orangtuanya memiliki riwayat eksim atau alergi. Adanya indikasi dermatitis atopik pada Ken membuat saya harus memberikan treatment khusus kepada Ken antara lain:
  1. Menjaga kulit agar selalu lembab dengan memberikan pelembab khusus kulit eczema, untuk merk lotion yang digunakan akan saya bahas pada artikel lain.
  2. Menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas, karena keringat juga dapat memicu timbulnya kemerahan pada kulit.
  3. Ketika kulit sedang meradang parah dan mulai gatal sehingga tidurnya terganggu saya meminta salep khusus dari dokter, tapi untuk salep ini biasanya hanya digunakan dalam jangka waktu pendek karena memiliki efek samping.


Sebulan berlangsung kulit Ken memang mulai membaik dengan treatment tersebut, namun tidak pernah benar benar bersih dari kemerahan. Saya sudah konsultasi dengan beberapa DSA dan bahkan spesialis kulit, 3 dari 4 dokter yang saya datangi tidak menyarankan saya untuk mencoba diet makanan, mereka lebih menyarankan untuk mencoba lotion lain hingga menemukan lotion yang benar-benar cocok untuk kulit Ken. Namun karena tak kunjung hilang juga maka saya memutuskan untuk mencoba diet makanan mengikuti saran salah satu DSA.

Mengapa tidak tes alergi saja? Setelah saya konsultasi dengan DSA, kemerahan kulit pada Ken belum dikategorikan sebagai kondisi yang parah yang membutuhkan tes alergi lebih jauh, sehingga tidak direkomendasikan untuk melakukan tes alergi. Jalan lain yang saya lakukan adalah mencoba pantang beberapa makanan yang pada umunya memiliki kecenderungan tinggi menyebabkan alergi. Makanan yang harus dijauhi antara lain:
  1. Susu sapi dan turunannya, termasuk butter, keju, yogurt, dan segala makanan yang kemungkinan mengandung susu seperti biskuit, kue dan roti.
  2. Telur, termasuk makanan yang mengandung telur seperti roti, mie kuning, pasta
  3. Seafood, ini sebenarnya yang paling susah karena bukan hanya ikan, kerang, kepiting dan udang saja melainkan termasuk saos tiram, minyak ikan, terasi, kerupuk dan kaldu udang yang terkadang tidak terlihat.


Sempat takut kurang protein awalnya karena harus menjauhi makanan tersebut, namun berdasarkan saran DSA, saya dipastikan tetap dapat mendapatkan protein cukup dengan memakan makanan berikut :
  1. Daging sapi (karena yang dijauhi hanya susu dan turunannya), kambing, unggas dan babi (kebetulan saya makan non-halal)
  2. Ikan tetap dapat saya makan selama ikan tersebut adalah ikan air tawar seperti ikan gurami, ikan nila, lele dan ikan mas
  3. Susu bisa digantikan dengan susu nabati seperti susu kacang.


Setelah diet makanan ini saya lakukan selama sebulan memang kemerahan pada kulit Ken jauh berkurang atau malah berhenti. Memang terkadang masih merah karena mungkin ada makanan yang terlewat. Memang alergi pada bayi umumnya dapat berhenti sampai usia 2 tahun hingga nanti imunitas tubuh sempurna dengan sendirinya. Dalam periode itu memang disarankan untuk memberikan pemberikan makanan pantangan secara berkala untuk mengetahui apakah masih alergi.

Oh iya, karena Ken masih ASI sampai sekarang, saya pun harus ikut berpantang makanan karena makanan bisa masuk juga ke Ken melalui ASI saya. Bersyukurnya saya, jaman sekarang sudah banyak sekali yang menjual makanan dengan kebutuhan diet khusus. Tips nya sih sering sering browsing dan tanya kanan kiri, atau lebih gampang cari saja makanan vegan, umumnya makanan vegan tidak mengandung susu, telur dan seafood.

Berikut beberapa macam makanan yang bisa aman untuk dimakan:
  1. Roti Tanpa Telur dan Susu. Beberapa merk roti yang pernah saya coba adalah mamiko.breadlab , cakestudio.id , kainarawithjoy, beyondtreats, chefskitchen.id (bisa dicari di instagram). Pemesanan bsia melalui whassap dan ada beberapa yang bisa ditemui di supermarket atau bazar.
  2. Susu nabati. Susu favorit saya ada Vsoy, ada beberapa merk lain susu almond dan kacang lain di supermarket.
  3. Mentega nabati. Mentega yang bisa digunakan kan adalah Bele.
  4. Mie instan vegan. Seneng banget ada mie instan yang bisa dimakan dan menyatakan tidak mengandung telur yaitu DAAI, mudah ditemukan di supermarket.
  5. Pengganti telur. Pengganti telur disini bukan telur yang dimakan langsung, melainkan telur sebagai campuran untuk perekat. Bisa menggunakan biji flaxseed, mudah ditemukan di toko organik atau bahkan supermarket. Biji flaxseed ini sebenarnya bisa digunakan sebagai campuran makanan langsung dan termasuk superfood. Protein yang dikandung flaxseed bahkan lebih tinggi dari telur. Apabila digunakan sebagai perekat biji flaxseed harus dihaluskan terlebih dahulu (saya blender) dan diberi air dengan perbandingan 3:2 (perbandingan ini berdasarkan percobaan saja ya Mom). Ini sangat membantu ketika memasak perkedel atau makanan lain.
  6. Makanan ringan, ada beberapa merk yang bisa dicari yaitu orgran dan ladang lima.






Semoga artikel ini membantu dan memberi semangat bagi yang membutuhkan informasi makanan alternatif.

Komentar

Postingan Populer