Circumcision atau Sunat Pada Baby
Circumcision atau sunat adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Di Indonesia umumnya dilakukan pada saat anak memasuki Sekolah Dasar, tidak ada pertimbangan khusus ketika memutuskan melakukan sunat saat usia ini, semua keputusan ada pada masing – masing orangtua.
Pada awalnya tidak ada rencana untuk melakukan circum pada Baby Ken
ketika bayi. Namun setelah mendapat banyak masukan dari beberapa dokter
termasuk Dokter Spesialis Anak yang menyarankan untuk dilakukan circumcision
ketika masih bayi saya dan suami pun memutuskan untuk melakukan circumcision pada Baby Ken.
Beberapa manfaat melakukan circum ketika masih bayi:
- Mencegah masalah yang menyebabkan peradangan pada penis
- Penis yang sudah dibersihkan akan lebih mudah untuk dibersihkan
- Menurunkan resiko terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Bayi belum dapat membedakan mana yang namanya rasa lapar, haus maupun rasa sakit
- Bayi di bawah 3 bulan belum memiliki rasa trauma, sehingga tidak ada rekaman rasa sakit ketika sunat yang umumnya ditakutkan oleh anak-anak
- Baby di bawah 3 bulan belum dapat terngkurap sehingga memudahkan pemulihan lukanya dan mengurangi resiko Baby kesakitan
Tindakan circumcision pada bayi atau anak di bawah usia 6 bulan
membutuhkan bius total dengan durasi tindakan 1 jam dilakukan oleh Dokter
Spesialis Bedah Anak. Sebenarnya dalam proses circum yang paling bikin nggak
tega adalah ketika Baby Ken harus puasa selama 4 jam sebelum dilakukan tindakan
operasi. Baby masih diperbolehkan minum air putih hingga 2 jam sebelum
tindakan. Namun karena Baby Ken hanya minum ASI sehingga Baby Ken pun harus
puasa 4 jam sebelum tindakan.
Kebayang nggak sih Mom Baby yang biasanya nggak berhenti menyusui
setiap 2 jam bahkan 1 jam diharuskan puasa. Jadinya Baby Ken rewel nangis ga
berhenti, ini bagian terberat dari prosedur operasi, melihat anak nangis nggak
berhenti. Setelah dipasang infus Baby Ken digendong oleh suami saya memasuki
ruang operasi. Suami diperbolehkan melihat sampai Baby Ken mulai dibius.
Satu jam berlalu, circumcision pun sudah selesai dilakukan dan Baby
Ken sudah diantar di ruang pemulihan. Efek bius masih ada, terlihat dari Baby
Ken yang masih terlelap dan kulit Baby Ken yang masih pucat. Untuk selanjutnya
Baby Ken harus ditunggu hingga menangis yang menandakan Baby Ken sudah sadar
sepenuhnya. Namun saya belum diperbolehkan menyusui langsung setelah Baby Ken
menangis, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam setelah tindakan sebelum akhirnya
boleh kembali menyusui, selama 2 jam dipastikan bahwa sistem pencernaan dan
pernapasan Baby Ken sudah berjalan normal. Sehingga secara total Baby harus
menjalani puasa selama 6 jam.
Setelah dilakukan tindakan, Baby Ken sudah langsung buang air kecil. Cukup
terkejut saya karena tindakan yang dilakukan pukul 07.00 dan pada pukul 15.00
Baby Ken sudah tidak rewel dan asik bermain seperti biasa. Pemulihan jahitan
dibantu dengan pemberian salep dan sudah kering pada keesokan paginya.
Perawatan setelah tindakan circumcision:
- Menjaga kebersihan area sekitar penis terutama setelah Baby buang air besar ataupun kecil. Basuh penis dengan air biasa dengan hati-hati (tidak digosok).
- Mengganti popok secara rutin dan tidak terlalu lama menggunakan popok yang kotor.
- Memberikan salep untuk membantu luka jahitan cepat kering.
Hal-hal yang menjadi perhatian dan dibutuhkan bantuan medis :
- Kemerahan pada ujung penis yang makin memburuk setelah 3 sampai 5 hari
- Kemerahan pada kulit yang menyebar hingga ke perut dan kaki
- Darah yang mengalir lebih banyak dari biasanya
- Cairan kekuningan yang mengalir dari luka circum
- Baby mengalami demam
- Baby rewel, menangis dengan kuat, tidak mau makan atau muntah
- Baby sulit buang air kecil setelah sunat
Komentar
Posting Komentar